Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pekerja diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika
apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat
dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat
melakukan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek.
tujuan
Ø Setiap
tenaga kerja/laboran dan orang lainnya yang berada di laboratorium mendapat
perlindungan atas keselamatannya.
Ø Setiap
bahan kimia atau peralatan dapat dipakai, dipergunakan secara aman dan efisien.
Ø Proses
pengujian berjalan lancar.
Ø Kondisi
tersebut di atas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan termasuk kebakaran,
peledakan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi.
Kecelakaan kerja adalah kejadian
yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan,
kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang
paling berat. Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban
1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban
Ø adalah pasien
2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban
2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban
Ø adalah petugas laboratorium itu sendiri.
Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :
1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak
aman dari:
a. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
b. Lingkungan kerja
c. Proses kerja
d. Sifat pekerjaan
e. Cara kerja
a. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
b. Lingkungan kerja
c. Proses kerja
d. Sifat pekerjaan
e. Cara kerja
2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan
berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena:
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan
pelaksana
b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
c. Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
c. Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
Penyebab lain :
} Peralatan
yang tidak terlindungi secara benar.
} Peralatan
yang rusak.
} Prosedur
yang berbahaya dalam, pada, atau di sekitar mesin atau peralatan gudang yang
tidak aman (terlalu penuh).
} Cahaya
tidak memadai, suram, dan kurang penerangan.
} Ventilasi
yang tidak sempurna, pergantian udara tidak cukup, atau sumber udara tidak
murni.
Kecelakaan yang dapa terjadi dan cara penanganannya
Luka
bakar akibat zat kimia
Terkena
larutan asam
} kulit segera dihapuskan dengan kapas
atau lap halus
} dicuci dengan air mengalir
sebanyak-banyaknya
} Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
} kemudian cuci lagi dengan air
} Keringkan dan olesi dengan salep
levertran.
Terkena logam natrium atau kalium
} Logam yang nempel segera
diambil
} Kulit dicuci dengan air mengalir
kira-kira selama 15-20 menit
} Netralkan dengan larutan 1% asam
asetat
} Dikeringkan dan olesi dengan salep
levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi
asam pikrat.
Terkena bromin
} Segera dicuci dengan larutan amonia
encer
} Luka tersebut ditutup dengan pasta
Na2CO3.
Terkena phospor
} Kulit yang terkena segera dicuci
dengan air sebanyak-banyaknya
} Kemudian cuci dengan larutan 3% CuSO4.
Luka
bakar akibat benda panas
} Diolesi dengan salep minyak ikan
atau levertran
} Mencelupkan ke dalam air es secepat
mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang
Luka
pada mata
Terkena
percikan larutan asam
} Jika terkena percikan asam encer,
} Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
} Dicuci dengan larutan 1% Na2C3
Terkena
percikan larutan basa
} Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
} Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata
} Keracunan zat melalui pernafasan
Akibat zat
kimia karena menghirup Cl2, HCl, SO2, NO2, formaldehid,
amonia
} Menghindarkan korban dari lingkungan
zat tersebut, kemudian pindahkan korban ke tempat yang berudara segar
} Jika korban tidak bernafas, segera
berikan pernafasan buatan dengan cara menekan bagian dada atau pemberian
pernafasan buatan dari mulut ke mulut korban
Jika terjadi kecelakaan laboratorium, sebaiknya segera
menghubungi Badan Layanan/personel seperti :
} Biological
Safety Officer
} Pejabat
laboratorium
} Engineering/Water/Gas/Electrical
} Satpam
Pencegahan
Kecelakaan kerja di laboratorium dapat kita cegah dengan
beberapa cara berikut :
- Tidak main – main saat bekerja
- Selalu memeriksa alat kerja
- Selalu memakai APD ( Alat Pelindung Diri )
- Memahami peraturan dan simbol – simbol di laboratorium
APD
Alat keselamatan kerja yang lain alat pelindung diri (APD)
yang biasa disebut juga dengan PPE (Personal Protective Equipment) yaitu alat
yang memberikan perlindungan terhadap bahaya yang mungkin timbul. PPE merupakan
peralatan ataupun pakaian yang didesain untuk mengendalikan resiko terhadap
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. PPE harus dipilih dengan seksama
sesuai tingkat resiko tempat kerja.
No comments:
Post a Comment